Setelah adanya
krokodil yang hadir di Rusia, sekarang di Indonesia populer dengan
ngelem dan miras oplosan. Kenakalan remaja saat ini khususnya di Indonesia makin menjadi-jadi. Di Indonesia, ngelem dan miras oplosan telah merajerela pada generasi penerus bangsa kita.
Dilihat dari segmen penggunanya, Krokodil di Rusia kurang lebihnya sama seperti lem dan miras (minuman keras) oplosan di Indonesia. Ketiganya sama-sama populer di kalangan ekonomi menengah ke bawah, dengan efek yang sama-sama destruktif atau merusak.
Miras oplosan saat ini telah memakan banyak korban. Di Blitar misalnya, pada awal tahun ini dikabarkan dua orang lelaki tewas setelah minum-minum. Belakangan diketahui kalau minuman mereka adalah miras oplosan. Atau sudah dicampur bahan lain yang berbahaya.
Miras oplosan memang tidak sampai membuat penggunanya menjadi zombie seperti halnya krokodil. Efeknya bervariasa tergantung zat yang dicampur, tetapi pada dasarnya sama-sama merusak dan tak jarang memakan korban jiwa.
Yono, seorang penggemar miras yang pernah diwawancarai detikHealth mengakui bahwa oplosan miras dengan obat-obatan umumnya ditujukan untuk sekedar mendapatkan efek memabukkan, atau sekedar unjuk keberanian alias adu nyali. Menurutnya sama sekali tidak ada yang bisa dinikmati dari minuman seperti itu.
Sama halnya seperti ngelem atau menghirup lem dalam plastik. Ngelem memberikan efek pusing saja terhadap penggunanya. Hal ini biasa dilakukan oleh kalangan menengah ke bawah yang ingin mabuk namun tidak mengeluarkan biaya yang banyak layaknya miras.
Tidak hanya remaja, anak-anak sudah menjadi korban dari ngelem ini. Khususnya anak-anak jalanan, menghirup lem ini sudah menjadi kebiasaan bagi mereka. Selain harga yang murah, obat ini juga memberikan efek yang memabukkan. Bagaimana jadinya bangsa kita ke depan kalau saja generasi penerusnya begini? Sungguh memprihatinkan.
Ngelem, Miras Oplosan dan Krokodil
Ketiga jenis obat ini sama-sama merusak. Tidak ada untungnya kita mengkonsumsinya. Ketiga obat ini memberikan kecanduan bagi penggunanya. Ketika pemakaian inhalen berlanjut selama beberapa waktu, si pemakai akan mengalami reaksi toleransi terhadap obat ini. Hal ini berarti, si pemakai akan membutuhkan pemakaian inhalen yang semakin sering dan dengan jumlah yang lebih besar untuk mencapai efek yang diinginkan. Selain membahayakan diri sendiri, pengguna juga bisa membahayakan orang lain. Karena zat depresan ini, bisa menyebabkan seseorang bersifat agresif dan melakukan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya dan orang lain.
Efek yang dirasakan pengguna akan sangat berdampak juga fisik kita. Mual-muntah, halusinasi, hilang kesadaran dan susah bicara adalah dampak utamanya selain memabukkan.
Jadi, Siapa yang Bertanggung Jawab?
Jadi, siapa yang bertanggung jawab terhadap kenakalan remaja dan anak-anak yang terjadi saat ini khususnya di Indonesia? Orang tua lah sebagai peran utamanya. Orang tua berperan penting dalam membuat anak-anaknya menjadi berprilaku baik. Komunikasi adalah jalan utamanya. Komunikasi membuat jarak antara orang tua dan anak semakin dekat, sehingga si anak tidak akan terlibat dengan hal-hal yang berdampak negatif seperti di atas.
Edit Post
Ditulis oleh:
Unknown -
Senin, 05 November 2012 - Rating:
4.5
Terima kasih sudah membaca artikel kategori Unik Menarik
dengan judul Ngelem dan Miras Oplosan, Kembarannya Krokodil. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sekilaspopuler.blogspot.com/2012/11/ngelem-dan-miras-oplosan-kembarannya.html. Jangan lupa share ke teman-teman ya.